Rabu, 18 September 2013

Kisah Nenek Karyati Menabung Selama 20 Tahun Untuk Pergi Haji

Nenek  Karyati menabung dari hasil memulung selama 20 tahun untuk menunaikan ibadah haji ke tanah suci Makkah.  
Nenek Karyati menabung dari hasil memulung selama 20 tahun untuk menunaikan ibadah haji ke tanah suci Makkah. (Foto: tv9)

PROBOLINGGO | NONBLOK.COM ─ Tak ada yang tidak mungkin bagi manusia yang teguh berusaha. Contohnya pada diri nenek 69 tahun asal Probolinggo, Jawa Timur ini.
Dengan niat teguh, sabar dan penuh ketaqwaan, Karyati yang sehari-hari berprofesi sebagai pemulung akhirnya berhasil berangkat ke tanah suci Makkah untuk menunaikan ibadah haji. Itu berkat ketekunannya menabung sebagian hasil jerih payahnya mengais sampah saban hari selama 20 tahun.
Karyati, kini bisa tersenyum lega sembari mengucap syukur setelah keinginannya menunaikan ibadah haji  akhirnya bisa terlaksana. Dengan segala keterbatasan dirinya, yang berusia renta hampir berkepala tujuh itu, Karyati terus tekun melakoni pekerjaannya sebagai pemulung sampah di sekitar rumahnya di Desa Leces, Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo.
Selama 20 tahun lamanya, nenek empat orang anak dengan 12 cucu ini selalu menyisihkan uang dari hasil penjualan sampah yang ia kumpulkan untuk biaya kursi dan pemberangkatan ibadah haji.
Tak ada persiapan khusus yang dilakukan Karyati untuk pemberangkatan dirinya ke tanah suci. Dalam koper miliknya, hanya berisi beberapa potong baju ganti dan beras untuk keperluan ibadah di Mekkah.
Sejak 2008 lalu, Karyati telah mendaftar haji ke kantor Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo, dengan biaya pendaftaran sebesar Rp 20 juta.
Niat Karyati menunaikan ibadah haji rupanya sempat tak berjalan mulus. Pasalnya, dua kali dirinya tertipu oleh seseorang yang menjanjikan Karyati berangkat haji lebih awal dan ajakan untuk bergabung dengan bisnis multi level marketing.
Dengan cobaan yang cukup berat bagi kondisinya yang hanya pengais sampah, tak membuat Karyati patah semangat menunaikan ibadah haji, hingga akhirnya di tahun 2013 ini ia dapat berangkat ke tanah suci pada gelombang ke-2 Kloter 33 Kabupaten Probolinggo.
Pendapatannya yang minim, hanya berkisar antara Rp 5-10 ribu per hari dari penjualan sekantong plastik besar sampah, ia kumpulkan untuk niat suci menunaikan ibadah suci yang membutuhkan biaya besar dan kekuatan fisik yang mumpuni.
Selain dari hasil memungut sampah, Karyati mengaku sering kali disantuni sejumlah orang dari kebiasaannya merawat, menyapu dan membersihkan masjid. Nenek renta tersebut berharap, dapat menunaikan ibadah haji dengan lancar dan sehat, hingga kembali ke tanah air. Aamiin.. :)

sumber :
http://nonblok.com/inspirasi/item/54875-subhanallah-menabung-20-tahun-nenek-pemulung-berangkat-ke-tanah-suci?tmpl=component&print=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar