Minggu, 23 Agustus 2015

Mengidentifikasi Permasalahan Perekonomian di Daerah Indonesia Bagian Timur dan Solusi Konkret untuk Mengatasinya

Indonesia bagian timur memiliki kekayaan alam dan potensi daerahnya yang luar biasa, akan tetapi justru perekonomiannya lah yang bisa dikatakan menyedihkan. Pasalnya, kemampuan-kemampuan yang ada tersebut, oleh pemerintah belum dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Dapat dibuktikan dengan adanya perusahaan asing (freeport) yang sampai saat ini masih menguasai minyak bumi di Papua. Bahkan PT Freeport berencana menambah masa kontrak mereka di Papua kurang lebih 20 tahun. Hal ini merupakan hal yang ironis.
            Padahal, jika pemerintah sadar dan peduli, kekayaan alam minyak bumi tersebut dapat menjadi aset negara yang luar biasa. Ketimpangan perhatian dari pemerintahlah yang membuat semua itu terjadi. Infrastruktur di daerah timur pun juga masih banyak yang terabaikan.
Kemiskinan pun juga masih banyak di daerah timur sana. Akhirnya, sering kita mendengar di berita tentang pemberontakan yang terjadi di Indonesia bagian timur. Mereka melakukan itu semua, semata-mata hanya ingin diperhatikan oleh pemerintah.
Seharusnya dengan potensi yang sedemikian rupa, Indonesia bagian timur sudah lebih unggul dan maju dibandingkan daerah lainnya. Namun, pemerintah seolah menutup mata dan malas angkat kaki untuk terjun langsung di sana, dan memanfaatkan kekayaan sendiri dengan sebaik-baiknya.
 Terbukti dari kelemahan yang sudah jelas di mata kita seperti sumber daya manusia yang masih rendah dalam hal skill serta lembaga kemasyarakatan di sana yang juga masih rendah, lalu infrastruktur yang masih belum memadai. Banyak daerah terpencil yang sulit untuk dijangkau, dan masih banyak lagi kelemahan akibat kurangnya perhatian pemerintah dalam otonomi daerah.
Menurut Gusti Kanjeng Ratu Hemas (wakil Ketua DPD RI ), potensi semua daerah di Indonesia tidak sama namun semestinya ada kesamarataan pembangunan di segala bidang. Dia mencontohkan bahwa Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah daerah yang curah hujannya rendah namun memiliki potensi yang cukup besar.

"Harus dibangun dengan adanya koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah,” jelasnya. Potensi wilayah NTT, lata dia, baik di darat maupun laut, sangat mendukung sehingga perlu perjuangan dari keterwakilannya di pusat. “Hal yang paling urgen adalah meningkatkan sumber daya manusia (SDM) agar bisa seiring dengan sumber daya alam (SDA) yang tersedia,” ucapnya.
Dia menambahkan, DPD tetap menjalankan tugas dan fungisnya untuk kepentingan rakyat yakni menggelar rapat sinkronisasi aspirasi daerah dengan pemangku kepentingan.“Tekad DPD adalah membangun seluruh daerah di Indonesia dengan sistem pemerataan pembangunan,” tuturnya.
Indonesia bagian timur sudah seharusnya membutuhkan uluran tangan kita terutama pemerintah, agar mereka dapat bangkit dan bersama-sama membangun Indonesia agar lebih baik lagi dan tidak ada lagi yang namanya ketimpangan ekonomi antara Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian timur. Mungkin ada beberapa solusi konkret untuk dapat mengatasi permasalahan tersebut, beberapa solusi konkrit yang mungkin akan bisa diterapkan yaitu sebagai berikut :
1.      Meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan sumber daya manusia.
2.      Meningkatkan pajak pendirian perusahaan bagi swasta asing dan membatasi wilayah eksploitasi mereka.
3.      Mengembangkan dan meningkatkan industri dalam negeri.
4.      Meningkatkan sarana infrastruktur.
5.      Mengembangkan objek-objek wisata yang ada menjadi pusat pariwisata menarik untuk menambah devisa negara. Namun, tidak merusaknya.

 (Qurrota A'yunin_8335145716_Akuntansi)

 Sumber Informasi : http://indonesiatimur.co/2015/08/22/dpd-jokowi-berhasil-jika-bisa-bangun-indonesia-timur/