Indonesia
bagian timur memiliki kekayaan alam dan potensi daerahnya yang luar biasa, akan
tetapi justru perekonomiannya lah yang bisa dikatakan menyedihkan. Pasalnya,
kemampuan-kemampuan yang ada tersebut, oleh pemerintah belum dimanfaatkan
dengan sebaik-baiknya.
Dapat
dibuktikan dengan adanya perusahaan asing (freeport) yang sampai saat ini masih
menguasai minyak bumi di Papua. Bahkan PT Freeport berencana menambah masa
kontrak mereka di Papua kurang lebih 20 tahun. Hal ini merupakan hal yang
ironis.
Padahal, jika pemerintah sadar dan
peduli, kekayaan alam minyak bumi tersebut dapat menjadi aset negara yang luar
biasa. Ketimpangan perhatian dari pemerintahlah yang membuat semua itu terjadi.
Infrastruktur di daerah timur pun juga masih banyak yang terabaikan.
Kemiskinan
pun juga masih banyak di daerah timur sana. Akhirnya, sering kita mendengar di
berita tentang pemberontakan yang terjadi di Indonesia bagian timur. Mereka
melakukan itu semua, semata-mata hanya ingin diperhatikan oleh pemerintah.
Seharusnya
dengan potensi yang sedemikian rupa, Indonesia bagian timur sudah lebih unggul
dan maju dibandingkan daerah lainnya. Namun, pemerintah seolah menutup mata dan
malas angkat kaki untuk terjun langsung di sana, dan memanfaatkan kekayaan
sendiri dengan sebaik-baiknya.
Terbukti dari kelemahan yang sudah jelas di
mata kita seperti sumber daya manusia yang masih rendah dalam hal skill serta
lembaga kemasyarakatan di sana yang juga masih rendah, lalu infrastruktur yang
masih belum memadai. Banyak daerah terpencil yang sulit untuk dijangkau, dan
masih banyak lagi kelemahan akibat kurangnya perhatian pemerintah dalam otonomi
daerah.
Menurut Gusti Kanjeng Ratu Hemas (wakil Ketua DPD RI ),
potensi semua daerah di Indonesia tidak sama namun semestinya ada kesamarataan
pembangunan di segala bidang. Dia mencontohkan bahwa Nusa Tenggara Timur (NTT)
adalah daerah yang curah hujannya rendah namun memiliki potensi yang cukup
besar.
"Harus dibangun dengan adanya koordinasi
antara pemerintah pusat dan daerah,” jelasnya. Potensi wilayah NTT, lata dia,
baik di darat maupun laut, sangat mendukung sehingga perlu perjuangan dari
keterwakilannya di pusat. “Hal yang paling urgen adalah meningkatkan sumber
daya manusia (SDM) agar bisa seiring dengan sumber daya alam (SDA) yang
tersedia,” ucapnya.
Dia menambahkan, DPD tetap
menjalankan tugas dan fungisnya untuk kepentingan rakyat yakni menggelar rapat
sinkronisasi aspirasi daerah dengan pemangku kepentingan.“Tekad DPD adalah membangun
seluruh daerah di Indonesia dengan sistem pemerataan pembangunan,” tuturnya.
Indonesia bagian timur sudah seharusnya
membutuhkan uluran tangan kita terutama pemerintah, agar mereka dapat bangkit
dan bersama-sama membangun Indonesia agar lebih baik lagi dan tidak ada lagi
yang namanya ketimpangan ekonomi antara Indonesia bagian barat dan Indonesia
bagian timur. Mungkin ada beberapa solusi
konkret untuk dapat mengatasi permasalahan tersebut, beberapa solusi konkrit
yang mungkin akan bisa diterapkan yaitu sebagai berikut :
1.
Meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan sumber daya
manusia.
2.
Meningkatkan pajak
pendirian perusahaan bagi swasta asing dan membatasi wilayah eksploitasi
mereka.
3.
Mengembangkan dan meningkatkan
industri dalam negeri.
4.
Meningkatkan sarana
infrastruktur.
5.
Mengembangkan objek-objek
wisata yang ada menjadi pusat pariwisata menarik untuk menambah devisa negara.
Namun, tidak merusaknya.
(Qurrota A'yunin_8335145716_Akuntansi)
Sumber Informasi : http://indonesiatimur.co/2015/08/22/dpd-jokowi-berhasil-jika-bisa-bangun-indonesia-timur/